Sawahlunto telah ditetapkan sebagai Kota Warisan Dunia oleh UNESCO serta Songket Silungkang sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia (WBTBI), hal ini merupakan bentuk usaha pemerintah Kota Sawahlunto yang kaya akan peninggalan sejerahnya dan berupaya mengembangkan pariwisata dengan meningkatkan jumlah kegiatan atau acara budaya serta pembukaan objek wisata baru.

Dalam implementasinya telah dilakukan berbagai upaya secara bertahap dan berkesinambungan antara Pemerintah Kota bersama masyarakat. Semua potensi yang dapat dijadikan objek wisata bernuansa pertambangan dan objek wisata pendukung lainnya terus dilakukan. Begitu juga yang berkaitan dengan pelestarian budaya dan menjadikannya sebagai atraksi wisata. Ini juga yang menjadi perhatian Pemerintah Desa Talawi Hilie dalam upaya melestarikan budaya Talawi yang sudah mulai memudar di kalangan masyarakat maka dilaksanakanlah Pekan Budaya Desa Talawi Hile Tahun 2024 dengan tema “MANJAGO SADO NAN ADO”.

Pelestarian budaya baik dalam bentuk pelatihan, workshop, penampilan, penggalian potensi budaya terpendam yang menghasilkan karya seni inilah yang akan dilaksanakan disamping itu juga disadari masih terdapat beberapa potensi budaya yang belum terfasilitasi dengan melibatkan masyarakat sekitar. Agar semua potensi yang dimiliki masyarakat terhadap khasanah budayanya dapat diaktualisasikan secara menyeluruh dengan melibatkan semua lapisan masyarakat perlu dikemas dalam sebuah event yang menggambarkan potensi yang dimiliki. Oleh karena itu, dipandang perlu melakukan kegiatan aktualisasi potensi budaya masyarakat Desa Talawi Hilie dengan menggelar sebuah kegiatan bertajuk “Pekan Budaya Desa Talawi Hilie Tahun 2024”. Penyelenggaraan kegiatan ini sekaligus menjadi bahan masukan dalam pelestarian dan garapan potensi budaya yang akan memberikan kontribusi nyata untuk memajukan Kebudayaan Kota Sawahlunto yang hampir mulai terlupakan. Dari bentuk kegiatan ini bisa mempertahankan serta mengembangkan kebudayaan daerah.